JAKARTA - PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) mencatat pertumbuhan pendapatan premi produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit-linked sebesar 10% year-on-year (YoY) pada kuartal III/2025. Direktur Legal & Compliance Allianz Life, Hasinah Jusuf, menyebut pertumbuhan premi ini setara dengan Rp10,3 triliun.
Kontribusi premi unit-linked terhadap total pendapatan premi perusahaan masih dominan, yakni sekitar 77% dari keseluruhan portofolio. Hal ini menunjukkan bahwa produk unit-linked tetap menjadi andalan dalam strategi bisnis Allianz Life.
Hasinah optimistis kinerja produk unit-linked menunjukkan arah yang positif dan stabil. Produk ini diminati oleh nasabah yang memiliki perencanaan finansial jangka menengah hingga panjang.
Menurutnya, segmen nasabah tersebut mencari solusi perlindungan yang tidak hanya fokus pada risiko, tetapi juga memberi ruang bagi pengelolaan aset secara strategis. Dengan demikian, unit-linked dianggap sebagai produk yang mampu menjawab kebutuhan proteksi sekaligus investasi.
Tantangan dan Strategi Memasarkan Produk Unit-Linked
Meski menunjukkan kinerja positif, Hasinah tidak menampik adanya tantangan dalam memasarkan produk unit-linked. Tantangan utama adalah menjaga kepercayaan dan pemahaman masyarakat terhadap manfaat serta mekanisme produk, terutama di tengah dinamika ekonomi dan fluktuasi pasar investasi.
Untuk menghadapinya, Allianz Life memperkuat strategi melalui edukasi berkelanjutan kepada nasabah dan tenaga pemasar. Penekanan diberikan pada prinsip transparansi dan kesesuaian produk dengan kebutuhan nasabah.
Selain itu, perusahaan memperluas digitalisasi proses distribusi dan layanan. Strategi ini bertujuan agar akses terhadap produk semakin mudah dan efisien, didukung kolaborasi dengan mitra perbankan serta kanal distribusi lainnya.
Dengan langkah-langkah tersebut, Allianz Life berharap dapat menjaga kepercayaan nasabah sekaligus meningkatkan penetrasi pasar unit-linked. Edukasi dan digitalisasi menjadi kunci dalam menghadapi persaingan industri yang dinamis.
Tren Industri Asuransi dan Unit-Linked
Berdasarkan catatan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), pada Semester I/2025 premi asuransi jiwa tradisional masih menjadi penopang utama. Premi tradisional tercatat tumbuh 6,5% mencapai Rp55,20 triliun.
Sementara itu, premi produk unit-linked atau PAYDI tercatat sebesar Rp32,40 triliun, mengalami penurunan 11,7% secara YoY. Meski demikian, Direktur Eksekutif AAJI, Togar Pasaribu, menilai penurunan ini tidak semata mencerminkan berkurangnya minat masyarakat terhadap produk unit-linked.
Penurunan premi unit-linked lebih merupakan bagian dari penyesuaian industri terhadap implementasi regulasi baru. Regulasi tersebut memperkuat tata kelola dan transparansi produk, sehingga industri perlu menyesuaikan strategi distribusi dan edukasi nasabah.
Selain itu, masyarakat kini lebih berhati-hati dan rasional dalam memilih produk asuransi. Nasabah mulai menyesuaikan produk asuransi dengan profil risiko dan tujuan keuangan masing-masing, bukan sekadar mengikuti tren atau rekomendasi semata.
Produk Unit-Linked Tetap Menjadi Pilihan Strategis
Pertumbuhan premi unit-linked Allianz Life yang mencapai Rp10,3 triliun membuktikan produk ini tetap diminati. Segmentasi nasabah yang berorientasi pada proteksi jangka panjang dan pengelolaan aset strategis menjadi faktor utama.
Unit-linked memberikan fleksibilitas bagi nasabah untuk berinvestasi sekaligus memperoleh perlindungan. Dengan kombinasi ini, produk mampu menjawab kebutuhan finansial yang kompleks, khususnya bagi nasabah yang ingin merencanakan keuangan secara matang.
Melalui strategi edukasi, digitalisasi, dan kolaborasi dengan berbagai kanal distribusi, Allianz Life menargetkan penetrasi pasar yang lebih luas. Perusahaan berharap pertumbuhan unit-linked tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga meningkatkan loyalitas nasabah.
Kendati tantangan tetap ada, Allianz Life yakin dengan pendekatan transparan dan fokus pada kesesuaian produk, kepercayaan nasabah akan terus terjaga. Hal ini menjadi kunci keberhasilan unit-linked sebagai produk unggulan dalam portofolio perusahaan.