Pertanian Dorong Ekspor dan Hilirisasi untuk Tingkatkan Keuntungan Petani Nasional

Kamis, 06 November 2025 | 12:12:05 WIB
Pertanian Dorong Ekspor dan Hilirisasi untuk Tingkatkan Keuntungan Petani Nasional

JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong hilirisasi dan ekspor produk pertanian. Tujuannya agar keuntungan yang dinikmati petani bisa lebih besar dan langsung terasa di lapangan.

Pernyataan ini disampaikan Amran menyusul rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan nilai produk domestik bruto (PDB) sektor pertanian pada triwulan III-2025 meningkat menjadi Rp 869,4 triliun. Angka ini naik dari Rp 822,6 triliun pada triwulan II-2025, menandakan sektor pertanian tetap menjadi penopang utama ekonomi nasional.

Sektor pertanian tercatat memberikan kontribusi 14,35 persen terhadap PDB, menjadikannya penyumbang terbesar kedua setelah industri pengolahan. Hal ini menunjukkan ketahanan sektor pertanian di tengah situasi ekonomi global yang penuh ketidakpastian.

Amran menambahkan bahwa pertumbuhan sektor pertanian tercatat 3,32 persen dibanding kuartal sebelumnya (q to q). Sementara pertumbuhan dibanding triwulan yang sama tahun lalu (y on y) mencapai 4,93 persen dengan pertumbuhan kumulatif 5,37 persen dibanding tahun sebelumnya.

Strategi Hilirisasi dan Modernisasi

Menurut Mentan Amran, capaian ini merupakan buah dari kebijakan pemerintah yang memperkuat ketahanan pangan dan mendorong produktivitas pertanian. Beberapa kebijakan yang dijalankan antara lain perbaikan irigasi, modernisasi alat dan mesin pertanian, serta perluasan areal tanam.

Amran menekankan pentingnya hilirisasi produk pertanian agar tidak hanya menekankan penanaman dan panen. “Kita tidak boleh hanya berpikir menanam dan panen. Pertanian harus memberi nilai tambah,” ujarnya.

Sejumlah daerah menunjukkan peran strategis sebagai sentra pangan dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat. Sulawesi mencatat pertumbuhan 5,84 persen, Jawa 5,17 persen, dan Sumatra 4,90 persen, menandakan peran daerah dalam memperkuat perekonomian nasional.

Peningkatan ekspor juga menjadi fokus pemerintah untuk memperluas pasar komoditas pertanian. Perdagangan luar negeri menunjukkan kenaikan 9,91 persen dibanding tahun lalu, seiring dengan kebijakan hilirisasi produk ekspor seperti kopi, kelapa sawit, dan hasil hortikultura.

Hilirisasi produk memungkinkan petani mendapatkan nilai tambah dari hasil panen mereka. Selain itu, sektor pertanian tidak lagi hanya sebagai penyedia pangan, tetapi juga penggerak utama ekonomi masyarakat.

Pertanian Sebagai Penggerak Ekonomi Masyarakat

Amran menegaskan bahwa mendorong hilirisasi dan ekspor produk pertanian adalah strategi untuk memastikan kesejahteraan petani meningkat. Langkah ini diharapkan menjadikan pertanian sebagai sektor yang memberi keuntungan nyata bagi masyarakat luas.

Data BPS memperlihatkan bahwa pertanian memiliki ketahanan luar biasa di tengah ketidakpastian ekonomi global. Hal ini menjadikan sektor pertanian bukan hanya pilar ekonomi, tetapi juga instrumen stabilitas sosial dan ekonomi nasional.

Pertumbuhan pertanian yang konsisten menegaskan bahwa sektor ini dapat menjadi penggerak utama ekonomi. Dengan dukungan kebijakan pemerintah, petani tidak hanya memproduksi pangan, tetapi juga mampu menembus pasar ekspor dan menikmati hasil yang lebih optimal.

Langkah strategis ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan pertanian modern dan berdaya saing. Hilirisasi, modernisasi alat, serta pembukaan pasar ekspor diharapkan menjadi kombinasi yang mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Kebijakan ini juga menekankan pentingnya inovasi dalam pengolahan produk pertanian. Dengan hilirisasi, komoditas pertanian dapat menghasilkan produk bernilai tinggi yang siap bersaing di pasar internasional.

Mentan Amran menekankan bahwa strategi ini akan terus dikawal agar petani merasakan manfaat langsung dari setiap program pemerintah. Keberhasilan sektor pertanian kini tidak hanya diukur dari volume produksi, tetapi juga dari seberapa besar nilai tambah yang diterima petani.

Pertumbuhan sektor pertanian yang stabil menjadi bukti bahwa investasi dalam modernisasi dan hilirisasi memiliki efek jangka panjang. Sektor ini menunjukkan bahwa pertanian bisa menjadi motor utama penggerak ekonomi nasional dan sumber kesejahteraan rakyat.

Kolaborasi antara pemerintah, petani, dan pelaku industri menjadi kunci keberhasilan. Langkah ini diharapkan menciptakan ekosistem pertanian yang tangguh, berkelanjutan, dan mampu menghadapi tantangan global.

Dengan dorongan hilirisasi dan ekspor, sektor pertanian tidak hanya menguatkan ekonomi nasional tetapi juga meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global. Upaya ini memastikan petani mendapatkan hasil maksimal dari setiap tetes keringat mereka.

Ke depan, pemerintah menargetkan pertanian menjadi sektor yang mampu memberikan nilai tambah yang tinggi dan menyebar ke seluruh lapisan masyarakat. Hilirisasi, modernisasi, dan ekspor menjadi strategi utama untuk mewujudkan pertanian yang mandiri, modern, dan berdaya saing global.

Terkini