JAKARTA - Banyak orang terbiasa bekerja hingga larut malam atau terus menggulir ponsel sebelum tidur. Kebiasaan ini mengacaukan siklus tidur dan berisiko memicu stroke ringan bahkan pada orang muda.
Selain kurang tidur, pola hidup tidak sehat seperti jarang bergerak, konsumsi alkohol, merokok, dan makanan tidak bergizi memperburuk kondisi. Pola tidur yang buruk dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan, ujar Dr. Sreekanth Swamy dari Rumah Sakit Fortis.
"Kurang tidur juga meningkatkan risiko stroke ringan, meskipun pada orang dewasa muda yang tampak sehat," tambahnya. Banyak pasien muda mengira tanda awal kelelahan dan letih adalah hal biasa, padahal hal ini bisa menimbulkan tekanan pada otak.
Kebiasaan minum kopi berlebihan, konsumsi gula tinggi, merokok, dan minum alkohol diam-diam merusak pembuluh darah kecil di otak. Kurang tidur memicu tekanan darah tinggi, obesitas, jantung berdebar, dan peradangan pembuluh darah, jelas Dr. Swamy.
Faktor-faktor ini seiring waktu mempersempit aliran darah ke otak, menciptakan kondisi ideal untuk Serangan Iskemik Transien (TIA) atau stroke ringan. Gejala awal TIA sering samar tetapi sangat penting untuk dikenali.
Gejala Stroke Ringan yang Harus Diwaspadai
Mati rasa mendadak di satu sisi tubuh, kelemahan otot, penglihatan kabur, pusing, atau kesulitan berbicara bisa menjadi tanda TIA. Banyak orang menganggap gejala ini hanyalah akibat kelelahan, padahal pada orang dewasa muda semakin sering terjadi karena kurang tidur kronis dan stres gaya hidup.
Jam kerja yang panjang, penggunaan perangkat elektronik berlebihan, dan ketergantungan pada kafein meningkatkan faktor risiko stroke ringan. Namun, kabar baiknya adalah kondisi ini dapat dicegah jika kebiasaan sehari-hari diubah lebih sehat.
Cara Mencegah Stroke Ringan dengan Kebiasaan Sehat
1. Patuhi jadwal tidur
Matikan layar gadget setidaknya satu jam sebelum tidur. Usahakan tidur 7–9 jam dan jaga waktu tidur tetap konsisten setiap hari.
2. Batasi konsumsi kafein
Nikmati kopi hanya di pagi hari dan hindari minum kafein di malam hari. Kafein larut malam dapat mengganggu ritme tidur Anda secara signifikan.
3. Olahraga dan aktivitas fisik
Gerakan tubuh penting untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Lakukan olahraga ringan hingga sedang setiap hari agar peredaran darah tetap lancar.
4. Berhenti merokok dan batasi alkohol
Rokok dan minuman beralkohol meningkatkan risiko stroke secara drastis. Menghentikan kedua kebiasaan ini bisa menurunkan risiko dalam jangka panjang.
5. Kelola stres dengan baik
Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau mindfulness efektif menurunkan peradangan pada pembuluh darah. Stres kronis dapat memperburuk tekanan darah dan kesehatan jantung.
6. Minum cukup air
Cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan 8–10 gelas air per hari, lebih banyak jika berolahraga atau berada di cuaca panas. Hidrasi membantu menjaga elastisitas pembuluh darah dan fungsi otak tetap optimal.
Selain mengubah kebiasaan, penting untuk mengenali tanda-tanda peringatan dini. Jangan abaikan mati rasa, pusing, penglihatan kabur, atau kesulitan bicara, dan segera konsultasikan dengan dokter jika gejala muncul.
Mengubah gaya hidup memang tidak instan, tetapi langkah kecil seperti tidur cukup, olahraga, dan mengurangi kafein dapat membuat perbedaan besar. Pencegahan dini dan kesadaran terhadap gejala stroke ringan adalah kunci agar tetap sehat di usia muda.